Pages

Jumat, 11 Maret 2011

Sistem sosial

PEMBAHASAN MASYARAKAT SEBAGAI SISTEM SOSIAL



Talcott Parsson menemukakan ada tiga hal yang terdapat dalam masyarakat sebagai sitem social sebagai  berikut :

A. Tindakan Manusia
a.Orientasi motivasional : tindakan yang diperoleh itu harus memperbesar kepuasaan dan mengurangi kekecewaan.
Contoh : dalam kuliah sitem social,kita mempunyai 2 kepuasan:
                   1.kepuasan jangka pendek
                   2.kepuasan jangka panjang
          1.dimensi kognitif (pengetahuan) : pengetahuan dibalik sesuatu hal,misalnya,seorang perempuan dilihat : latar belakang,ekonomi,diri perempuan itu sendiri.
          2.dimensi katektik (emosional) : dalam orientasi multivasional,dimensi katektik menunjuk reaksi emosional (baik,positif/buruk,negatif).contoh :jika seseorang gadis mau menikah atau tidak mau menikah karena suatu sebab.namun si gadis diberi 2 pilihan dari orangtuanya jika mau menikah (baik/positif) maka baik untuk dirinya agar terhindar dari segala perbuatan yang mengarah pada perzinahan,sedangkan jika tidak mau menikah (buruk/negatif) maka konsekuensinya rentan terhadap perbuatan yang menjurus kepada perbuatan zina.
3.dimensi evaluasional :pengetahuan yang mengarah pada tindakan positif atau negatif dalam menentukan tujuan.contoh : keseluruhan dari semua tindakan dalam dimensi kognitif&dimensi katektik.
b.Orientasi nilai (standar nilai): merupakan pengendali dalam mencapai tujuan. Antara orientasi nilai dan orientasi motivasional mempunyai  hubungan dalam setiap dimensi :
1.dimensi kognitif (dalam orientasi nilai) ada standar normatif yang digunakan untuk menerima atau menolak sesuatu itu.menerima atau menolak ada interpretasi pada dimensi motivasional. Contoh : msyarakat kota yang mempunyai ciri khas menilai sesuatu dengan nilai materialistik.
2.dimensi apresiasif (dalam orientasi nilai) mepunyai hubungan dengan dimensi katektik(dalam orientasi motivasional) yaitu jika kita melihat sesuatu hal yang dapat membuat kita terarik akan hal tersebut dan kita terus menerus ingin mengetahuinya.contoh : jika kita melihat seorang gadis yang cantik,maka kita sebagai laki-laki ingin sekali memilkinya maka kita akan cari tahu semua tentang gadis itu sehingga apa yang kita lakukan tersebut merupakan suatu reaksi emosional.dalam beberapa hal gadis yang mempunyai bentuk tubuh gemuk seperti di NTB laki-laki yang ada disana menafsirkan bahwa gadis gemuk itu melambangkan kemakmuran.
3.dimensi moral (dalam orientasi nilai) dengan dimensi evaluasional (dalam orientasi motivasional) yaitu terletak pada semua perbuatan kita yang baik atau buruk sesuai dengan budaya yang berkembang di masyarakat setempat (dinjau dari aspek moral).contoh : jika seorang laki-laki mau  menikahi seorang gadis harus meminta izin kepada orangtua si gadis.jika orangtua menerima lamaran laki-laki itu maka hal itu dianggap baik.tapi, jika orangtua gadis tidak menerima lamaran maka hal tersebut dianggap buruk.namun laki-laki itu tidak setuju dan ingin menikahi gadis tersebut dengan cara apapun salah satunya dengan kawin lari maka si laki-laki itu berhadapan dengan kebudayaan yang ada di masyarakat setempat dan mengacu pada tindakan moralitas.
B. Teori A G I L
          1. Adaptasi : kemampuan sistem social mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan baik secara fisik maupun social.contoh : daerah pantai tidak mempunyai tanah subur maka harus mencarikan solusi untuk dapat menanam pada tanah tersebut.

          2. Gool attainment : dalam sistem ada tujuan yang dicapai namun terlalu banyak tujuan sehingga harus menentukan tujuan prioritas agar tujuan bisa dicapai.contoh : ada sepasang suami istri si parji dan si inem mau berkeluarga dan ingin mempunyai rumah namun ada program dari pemerintah mengenai transmigrasi maka si inem dan si parji saling musyawarah untuk menentukan tujuan. Setelah mengemukakan pendapat masing-masing maka mereka sepakat untuk ikut transmigrasi dengan harapan agar mereka mendapat rumah pada saat bertransmigrasi.

          3. Integrasi : proses penyesuaian dari segi kehidupan menkoordinasi/menyatukan bagian-bagian sistem.contoh : si inem dan si parji sepakat bertransmigrasi dan bersama (kompak) pergi bertransmigrasi.

          4. Latent Pattern Maintenance : ada pola yang tersembunyi tapi dipelihara, cara-cara mempertahankan kesinambungan tindakan dalam sistem social jika mampu sistem social mempertahankan maka sistem tersebut berhasil.pola-pola dalam sistem social tidak semuanya muncul. Contoh : dalam sistem social terkadang ada sub-sub sistem yang tidak bisa lagi bertahan maka sub-sub sistem tersebut keluar  dari sistem.untuk mencegah hal ini tidak diketahui maka sistem melakukan seala hal yang bisa dilakukan agar sub sistem ini mau kembali masuk ke dalam sistem tersebut.

C. Variabel Pola
          1.Afektif vs netral afektif
     Afektif yaitu kepuasan emosional yang dicapai terhadap orang lain,dan bukan berasl dari suatu sistem. contoh : hubungan suami istri saling memahami satu sama lain.
     Netral afektif yaitu seseorang menghindari kepuasan emosional terhadap orang lain. Contoh : hubugan antara dokter dengan pasien yang dimana kendala terletak pada bahasa yang digunakan oleh pasien sihingga dokter tidak mengerti apa yang diucapkan pasien.

          2.Orientasi Diri vs Orientasi Kolektif
Orientasi diri adalah segala sesuatu yang dikerjakan hanya untuk kepentingan diri. Contoh : pedagang.pedagang menjual barang dagangannya dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Sehingga para pedagang pada umunya melakukan hal-hal tang tidak halal dalam mencari penghasilan hanya karena ingin mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.
          Orientasi kolektif adalah segala sesuatu yang dikerjakan hanya untuk kepentingan bersama. Contoh : gotong royong dalam membersihkan fasilitas-fasilitas umum,seperti selokan rumah-rumah ibadah,dll.

         

3.Universalistik vs Partikularistik (dalam hal standar normatif(orientasi nilai))
Universalistik adalah suatu standar normatif bersifat umum hanya berlaku pada orang atau untuk kelompok tertentu dan bila berlaku itu kapan saja dan dimana saja. contoh : standar normatifyang berlaku di Unhas seperti melakukan demonstrasi itu akan dikenakan sanksi sehingga dalam standar normative yang ada mahasiswa wajib mematuhi dan patuh pada aturan yang berlaku di Unhas.

Partikularistik adalah suatu standar normative yang hanya berlaku pada kelompok tertentu. Contoh : sistem kasta di India.dimana seorang ingin menikah antara gadis dari kalangan Brahmana itu tidak boleh menikah dengan laki-laki dari golongan (kasta) Pariya.

          4. Askripsi vs Prestasi (dalam interaksi sosial)
Askripsi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dilihat oleh orang lai jika tindakan yang kita lakukan itu mendapat respon menerima atau tidak tindakan kita terhadap orang lain.contoh : penghormatan kita kepada paman yang dimana paman kita telah melakukan hal yang baik bagi kita,sehingga kita harus menghormati paman kita.

Prestasi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dan dilihat orang lain dan dinilai.tindakan seseorang dikatakan berprestasi ketika tindakan kita berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Contoh : dalam satu kelompok belajar kita harus mempunyai teman-teman yang memiliki keahlian yang berbeda-beda agar dalam mengerjakan suatu masalah,teman atau kita yang mempunyai keahlian tertentu, dapat menyelesaikan masalah tersebut.sehingga dalam satu kelompok saling memberi keuntngan satu sama lain.

5. Spesifitas vs Kekaburan (dalam interkasi sosial)
          Spesifitas merupakan interaksi social antara individu-individu secara khusus itu merupakan cakupan (hubungan) yang sangat terbatas, mungkin hanya satu hal saja. Contoh  : hubungan antara penjual dan pembeli.yang dimana interaksinya hanya pada tawar-menawar harga barang.dan hubungan antara pelayan dengan yang dilayani di restoran, hanya dalam hal pesanan makanan yang dipesan oleh yang dilayani (konsumen).

          Kekaburan merupakan interaksi yang kabur karena dalam hubungan tersebut ada hal yang khusus yang sifatnya luas maknanya. Contoh : hubungan antara si pelayan dengan konsumen, dalam hubungan dalam hal pemesanan makanan, ada hal lain dari pemesanan makanan tersebut,konsumen terpesona akan kecantikan si pelayan tersebut dan menjalin hubungan special antara keduanya (pacaran) .

0 komentar:

Posting Komentar